Buku Emotional Intelligence : Kecerdasan Emosional
-
Buku Emotional Intelligence : Kecerdasan Emosional
[image: Buku Emotional Intelligence : Kecerdasan Emosional]
Emotional Intelligence - Daniel GolemanBuku ...
Pengantar fisika dasar menjadi target untuk bahan materi pada blog ini. Setelah riset berbagai buku, pilihan yang cocok sebagai referensi utamanya adalah buku Physics for Scientist and Engineers yang ditulis oleh Raymond A. Serway dan John W. Jewett.
Dalam buku tersebut, pembelajaran fisika dapat dibagi menjadi 6 bagian, yaitu :
1. Mekanika klasik
2. Relativitas
3. Termodinamika
4. Elektromagnet
5. Optik
6. Mekanika Kuantum
Pada mekanika dipelajari materi sebagai berikut :
Pada Cahaya dan Optik dipelajari materi sebagai berikut :
Pada Fisika Modern, dipelajari materi sebagai berikut :
Relativitas
Wow, ternyata fisika dasar cakupannya sangat banyak dan kompleks, Kabar baiknya, hal tersebut bisa dipelajari. Banyak sumber dan sudah ada dasar-dasar yang diberikan saat belajar di tingkat sekolah menengah atas, sekolah menengah pertama bahkan sekolah dasar. Hanya masalah waktu dan pertimbangan kebutuhan serta kesesuaian perkembangan intelektual, sehingga materi fisika itu terus dipelajari dan dikembangkan.
Semangat belajar Fisika ya?
Arsyad Riyadi Februari 25, 2015 New Google SEO Bandung, Indonesia
Dalam buku tersebut, pembelajaran fisika dapat dibagi menjadi 6 bagian, yaitu :
1. Mekanika klasik
2. Relativitas
3. Termodinamika
4. Elektromagnet
5. Optik
6. Mekanika Kuantum
Pada mekanika dipelajari materi sebagai berikut :
- Fisika dan pengukurannya
- Gerak dalam 1 Dimensi
- Vektor
- Gerak dalam 2 Dimensi
- Hukum-Hukum tentang Gerak
- Gerak Melingkar dan Penerapan Hukum Newton
- Energi dan Perpindahannya
- Energi Potensial
- Momentum Linier dan Tumbukan
- Rotasi Benda Tegar
- Momentum Angular
- Kesetimbangan Statik dan Elastisitas
- Gravitasi Umum
- Mekanika Fluida
- Gerak Osilasi/Getaran
- Gelombang
- Gelombang Bunyi
- Superposisi dan Gelombang Berdiri
- Suhu
- Panas dan Hukum I Termodinamika
- Teori Kinetik Gas
- Mesin Pemanas, Entropi dan Hukum II Termodinamika
- Medan Listrik
- Hukum Gauss
- Potensial Listrik
- Kapasitansi dan Dielektrik
- Kuat Arus dan Hambatan Listrik
- Arus Searah
- Medan Magnet
- Sumber Medan Magnet
- Hukum Faraday
- Induktasi
- Arus Bolak-Balik
- Gelombang Elektromagnetik
Pada Cahaya dan Optik dipelajari materi sebagai berikut :
- Asal-Usul Cahaya dan Hukum Optik Geometri
- Formasi Image
- Interferensi Gelombang Cahaya
- Pola Difraksi dan Polarisasi
Pada Fisika Modern, dipelajari materi sebagai berikut :
Relativitas
Wow, ternyata fisika dasar cakupannya sangat banyak dan kompleks, Kabar baiknya, hal tersebut bisa dipelajari. Banyak sumber dan sudah ada dasar-dasar yang diberikan saat belajar di tingkat sekolah menengah atas, sekolah menengah pertama bahkan sekolah dasar. Hanya masalah waktu dan pertimbangan kebutuhan serta kesesuaian perkembangan intelektual, sehingga materi fisika itu terus dipelajari dan dikembangkan.
Semangat belajar Fisika ya?
Arsyad Riyadi Februari 25, 2015 New Google SEO Bandung, Indonesia
Kisi-kisi Soal UN SMP 2015 tekanan ini didasarkan pada kompetensi dan indikator ujian nasional IPA tahun 2015.
Materi tekanan meliputi tekanan pada zat padat, zat cair dan gas.
Persamaaan tekanan :
F = gaya (newton);
A = luas bidang tekan (m2)
P = tekanan (Pascal atau N/m2)
Bejana Berhubungan
Berlaku persamaan :
ρ1 h1 = ρ2 h2
Tekanan Hidrostatis
P = ρ g h
P = tekanan hidrostatis (N/m2)
ρ = massa jenis zat cair (kg/m3)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
h = kedalaman (m)
Hukum Pascal
Berlaku :
F1 = gaya yang bekerja pada bidang 1 (N)
F2 = gaya yang bekerja pada bidang 2 (N)
A1 = gaya yang bekerja pada bidang 1 (m2)
A2 = gaya yang bekerja pada bidang 1 (m2)
Hukum Archimedes
“Benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhnya ke dalam zat cair akan mendapatkan gaya ke atas yang besarnya sama dengan berat zat cair yang dipindahkan.”
FA = ρc g Vc
FA = WU - WA
FA = besar gaya ke atas (N)
ρc = massa jenis zat cair (kg/m3)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
VC = volume benda yang tercelup ke dalam air (m3)
WU = berat benda di udara(N)
WA = berat benda di air (N)
Tekanan Udara
Tekanan udara di permukaan laut rata-rata 1 atm atau 76 cm Hg. Setiap kenaikan 100 m, tekanan udara turun sebesar 1 cm Hg.
Berikut contoh prediksi soal UN IPA SMP tahun 2015 untuk tekanan.
1. Sebuah balok bermassa 120 kg terletak di atas tanah seperti gambar berikut!
Tekanan balok terhadap tanah jika percepatan gravitasi bumi 10 m/s2 adalah ….
A. 125 Pa
B. 250 Pa
C. 1250 Pa
D. 2500 Pa
2. Perhatikan gambar berikut !
Jika percepatan gravitasi di tempat ini sebesar 10 N/kg, maka tekanan hidrostatis tepat mulut ikan tersebut sebesar….
A. 2500 N/m²
B. 3500 N/m²
C. 6000 N/m²
D. 8500 N/m²
3. Perhatikan gambar berikut!
Alat pengangkat hidrolik pada gambar memiliki pengisap, masing-masing dengan luas A1 = 10 cm² dan A2 = 2000 cm². Berat mobil yang akan diangkat 15000 N. Berapa besar gaya F yang harus diberikan pada pengisap kecil ….
A. 7,5 N
B. 50 N
C. 75 N
D. 125 N
4. Sebuah bejana berhubungan diisi air dan minyak seperti pada gambar berikut !
Massa jenis air 1 gr/cm³ dan massa jenis minyak 0,9 gr/cm³, serta ketinggian air 18 cm. Tentukan nilai x!
A. 9 cm
B. 10 cm
C. 18 cm
D. 20 cm
5. Berat benda di udara 20 N ketika dicelupkan ke dalam air mengalami gaya ke atas sebesar 2 N, berat benda sekarang adalah …..
A. 22 N
B. 20 N
C. 18 N
D. 10 N
Untuk sementara kami sajikan 5 soal terlebih dahulu yang bisa dijadikan acuan/prediksi untuk menghadapi UN IPA SMP 2015, khususnya materi tekanan. Selamat belajar.
Arsyad Riyadi Februari 24, 2015 New Google SEO Bandung, Indonesia
Materi tekanan meliputi tekanan pada zat padat, zat cair dan gas.
Persamaaan tekanan :
F = gaya (newton);
A = luas bidang tekan (m2)
P = tekanan (Pascal atau N/m2)
Bejana Berhubungan
Berlaku persamaan :
ρ1 h1 = ρ2 h2
Tekanan Hidrostatis
P = ρ g h
P = tekanan hidrostatis (N/m2)
ρ = massa jenis zat cair (kg/m3)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
h = kedalaman (m)
Hukum Pascal
Berlaku :
F1 = gaya yang bekerja pada bidang 1 (N)
F2 = gaya yang bekerja pada bidang 2 (N)
A1 = gaya yang bekerja pada bidang 1 (m2)
A2 = gaya yang bekerja pada bidang 1 (m2)
Hukum Archimedes
“Benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhnya ke dalam zat cair akan mendapatkan gaya ke atas yang besarnya sama dengan berat zat cair yang dipindahkan.”
FA = ρc g Vc
FA = WU - WA
FA = besar gaya ke atas (N)
ρc = massa jenis zat cair (kg/m3)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
VC = volume benda yang tercelup ke dalam air (m3)
WU = berat benda di udara(N)
WA = berat benda di air (N)
Tekanan Udara
Tekanan udara di permukaan laut rata-rata 1 atm atau 76 cm Hg. Setiap kenaikan 100 m, tekanan udara turun sebesar 1 cm Hg.
Berikut contoh prediksi soal UN IPA SMP tahun 2015 untuk tekanan.
1. Sebuah balok bermassa 120 kg terletak di atas tanah seperti gambar berikut!
Tekanan balok terhadap tanah jika percepatan gravitasi bumi 10 m/s2 adalah ….
A. 125 Pa
B. 250 Pa
C. 1250 Pa
D. 2500 Pa
2. Perhatikan gambar berikut !
Jika percepatan gravitasi di tempat ini sebesar 10 N/kg, maka tekanan hidrostatis tepat mulut ikan tersebut sebesar….
A. 2500 N/m²
B. 3500 N/m²
C. 6000 N/m²
D. 8500 N/m²
3. Perhatikan gambar berikut!
Alat pengangkat hidrolik pada gambar memiliki pengisap, masing-masing dengan luas A1 = 10 cm² dan A2 = 2000 cm². Berat mobil yang akan diangkat 15000 N. Berapa besar gaya F yang harus diberikan pada pengisap kecil ….
A. 7,5 N
B. 50 N
C. 75 N
D. 125 N
4. Sebuah bejana berhubungan diisi air dan minyak seperti pada gambar berikut !
Massa jenis air 1 gr/cm³ dan massa jenis minyak 0,9 gr/cm³, serta ketinggian air 18 cm. Tentukan nilai x!
A. 9 cm
B. 10 cm
C. 18 cm
D. 20 cm
5. Berat benda di udara 20 N ketika dicelupkan ke dalam air mengalami gaya ke atas sebesar 2 N, berat benda sekarang adalah …..
A. 22 N
B. 20 N
C. 18 N
D. 10 N
Untuk sementara kami sajikan 5 soal terlebih dahulu yang bisa dijadikan acuan/prediksi untuk menghadapi UN IPA SMP 2015, khususnya materi tekanan. Selamat belajar.
Arsyad Riyadi Februari 24, 2015 New Google SEO Bandung, Indonesia
Kisi-kisi Soal UN SMP 2015 mengenai usaha, energi, dan pesawat sederhana ini didasarkan pada kompetensi dan indikator ujian nasional IPA tahun 2015.
a. Usaha dan Energi
Terkait dengan usaha dan energi, kita harus memahami konsep usaha dan energi.
Usaha yang dirumuskan dengan gaya dikalikan dengan perpindahan (W = F .s), bisa saja yang ditanyakan mencari nilai usaha, gaya maupun jarak yang ditempuh.
Rumus energi yang dicari bisa dalam bentuk energi potensial (EP = m g h) maupun energi kinetik (EK = ½ m v2).
Soal mengenai energi potensial, bisa saja membandingkan energi potensial dua benda yang berbeda massa maupun ketinggiannya.
b. Pesawat Sederhana
Pada soal UN tahun 2014, yang dikeluarkan adalah mengenai keuntungan mekanis dari bidang katrol.
Untuk soal UN tahun 2015, sangat dimungkinkan yang ditanyakan besaran-besaran pada tuas. Misalnya mencari berat benda, besar kuasa, panjang lengan kuasa, panjang lengan beban maupun keuntungan mekanisnya.
Sedangkan untuk bidang miring, bisa saja yang ditanyakan kuasa minimal yang dibutuhkan, berat beban, tinggi, panjang bidang miring maupun keuntungan mekanisnya.
Berikut contoh prediksi soal UN IPA SMP tahun 2015 untuk materi usaha, energi, dan pesawat sederhana :
1. Perhatikan gaya-gaya yang bekerja pada benda. Gaya-gaya ini mengakibatkan benda berpindah ke kanan. Usaha sebesar 100 J dilakukan oleh gaya pada ....
2. Perhatikan gambar berikut ini!
Besar usaha yang dilakukan adalah ...
A. 100 J
B. 200 J
C. 300 J
D. 400 J
3. Benda A dan B memiliki massa yang sama bergerak dengan kecepatan 1 m/s dan 3 m/s. Perbandingan energi kinetik benda A dan B adalah ....
A. 1 : 3
B. 1 : 9
C. 3 : 1
D. 9 : 1
4. Perhatikan gambar berikut!
Jika massa A dan B masing-masing 4 kg dan 2 kg, serta ketinggian masing-masing 6 cm dan 8 cm. Berapa perbandingan energi potensial benda B dibandingkan benda A?
A. 2 : 3
B. 3 : 2
C. 3 : 8
D. 8 : 3
5. Perhatikan pesawat sederhana berikut ini.
Diketahui panjang AB = 2/3 BC Jika kuasa di titik C adalah 30 N, maka besarnya beban maksimum di titik A yang dapat terangkat sehingga posisi AC setimbang adalah ….
A. 30 N
B. 45 N
C. 50 N
D. 90 N
6. Perhatikan gambar berikut !
Gaya yang diperlukan untuk mendorong beban pada sistem di atas adalah ....
A. 500 N
B. 1000 N
C. 2.000 N
D. 2.500 N
Untuk sementara kami sajikan 6 soal terlebih dahulu yang bisa dijadikan acuan/prediksi untuk menghadapi UN IPA SMP 2015, khususnya materi usaha, energi, dan pesawat sederhana. Selamat belajar.
Arsyad Riyadi Februari 23, 2015 New Google SEO Bandung, Indonesia
Hukum Keppler berhubungan erat dengan gerak planet. Ada 3 hukum, yaitu Hukum
I Keppler, Hukum II Keppler dan Hukum III Keppler.
Hukum I Keppler
Hukum I Keppler atau dikenal sebagai hukum lintasan ellips berbunyi : “Setiap planet bergerak dalam orbit elips mengitari matahari, dengan matahari berada di salah satu titik fokus elips.”
Orbit planet mengitari matahari berbentuk elips. P = Perihelium, A = Aphelium
Posisi pada orbit planet saat planet paling dekat disebut perihelium. Sedangkan posisi pada orbit saat planet paling jauh dari matahari disebut aphelium.
Hukum I Keppler sukses menjelaskan bentuk orbit planet, tetapi gagal memperkirakan posisi planet pada suatu tempat. Untuk menyempurnakan, Keppler mengemukakan hukum keduanya.
Hukum II Keppler
Hukum II Keppler berbunyi :”Dalam selang waktu yang sama, luas juring yang disapu planet adalah sama.” Terlihat pada gambar berikut, bahwa daerah yang diarsir mempunyai luas yang sama.
Dari gambar tersebut, terlihat bahwa kelajuan revolusi planet terbesar ketika garis khayal (vektor radius) terpendek, yaitu saat planet pada posisi paling dekat dengan matahari (perihelium). Sedangkan kelajuan revolusi terkecil ketika garis khayal (vektor radius) terpanjang, yaitu saat plnaet berada pada posisi jauh dari matahari (aphelium).
Hukum III Keppler
Hukum III Keppler dikenal dengan nama hukum harmonik, yang berbunyi :”Perbandingan kuadrat period terhadap pangkat tiga dari setengah sumbu panjang elips adalah sama untuk semua planet.”
Secara matematis dituliskan sebagai :
T = periode
R = radius
k = konstan
Contoh :
Jarak sebuah planet ke Matahari adalah 16 kali jarak Bumi – Matahari. Berapa tahun bumikah periode revolusi planet tersebut?
RPlanet = 16 Rbumi
TPlanet = 8TBumi
Hasil kerja dari Keppler, Copernicus, dan Galileo digabungkan oleh Newton tahun 1687 dalam Principia. Arsyad Riyadi Februari 23, 2015 New Google SEO Bandung, Indonesia
Hukum I Keppler
Hukum I Keppler atau dikenal sebagai hukum lintasan ellips berbunyi : “Setiap planet bergerak dalam orbit elips mengitari matahari, dengan matahari berada di salah satu titik fokus elips.”
Orbit planet mengitari matahari berbentuk elips. P = Perihelium, A = Aphelium
Posisi pada orbit planet saat planet paling dekat disebut perihelium. Sedangkan posisi pada orbit saat planet paling jauh dari matahari disebut aphelium.
Hukum I Keppler sukses menjelaskan bentuk orbit planet, tetapi gagal memperkirakan posisi planet pada suatu tempat. Untuk menyempurnakan, Keppler mengemukakan hukum keduanya.
Hukum II Keppler
Hukum II Keppler berbunyi :”Dalam selang waktu yang sama, luas juring yang disapu planet adalah sama.” Terlihat pada gambar berikut, bahwa daerah yang diarsir mempunyai luas yang sama.
Dari gambar tersebut, terlihat bahwa kelajuan revolusi planet terbesar ketika garis khayal (vektor radius) terpendek, yaitu saat planet pada posisi paling dekat dengan matahari (perihelium). Sedangkan kelajuan revolusi terkecil ketika garis khayal (vektor radius) terpanjang, yaitu saat plnaet berada pada posisi jauh dari matahari (aphelium).
Hukum III Keppler
Hukum III Keppler dikenal dengan nama hukum harmonik, yang berbunyi :”Perbandingan kuadrat period terhadap pangkat tiga dari setengah sumbu panjang elips adalah sama untuk semua planet.”
Secara matematis dituliskan sebagai :
T = periode
R = radius
k = konstan
Contoh :
Jarak sebuah planet ke Matahari adalah 16 kali jarak Bumi – Matahari. Berapa tahun bumikah periode revolusi planet tersebut?
RPlanet = 16 Rbumi
TPlanet = 8TBumi
Hasil kerja dari Keppler, Copernicus, dan Galileo digabungkan oleh Newton tahun 1687 dalam Principia. Arsyad Riyadi Februari 23, 2015 New Google SEO Bandung, Indonesia
Salah satu penerapan dari Induksi Elektromagnetik adalah transformator. Transformator atau trafo merupakan alat yang digunakan untuk mengubah tegangan arus bolak-balik (AC).
Seperti ditunjukkan pada gambar disamping, transformator terdiri dari pasangan kumparan primer dan sekunder yang diisolasi (terpisah) dan dililitkan pada inti besi lunak, Inti besi lunak ini terbuat dari pelat yang berlapis-lapis.
Prinsip Kerja Transformator
Arus induksi mengalir melalui rangkaian sekunder ketika ada perubahan garis gaya magnet yang memotong kumparan sekunder. Agar terjadi ggl atau arus induksi secara terus menerus, maka rangkaian primer dihubungkan dengan sumber arus bolak-balik (AC). Sumber arus bolak-balik ini yang digunakan karena menghasilkan arus listrik yang berubah terhadap waktu. Jadi, kalau transformator dihubungkan dengan sumber arus searah (DC) tidak bakal terjadi perubahan garis gaya magnet pada kumparan sekunder.
Jenis-Jenis Transformator
Transformator dibedakan menjadi 2, yaitu transformator step-up dan transformator step-down. Transformator step-up /penaik tegangan digunakan untuk menaikan tegangan arus bolak-baik (AC), sedangkan transformator step-down/penurun tegangan digunakan untuk menurunkan tegangan arus bolak-balik (AC).
Ciri-ciri transformator step-up/penaik tegangan :
- jumlah lilitan sekunder (Ns) lebih besar dari pada jumlah lilitan primer (Np) atau Ns > Np
- besarnya tegangan sekunder (Vs) lebih besar dari pada tegangan primer (Vp) atau Vs > Vp
- jumlah kuar arus sekunder (Is) lebih kecil dari pada kuat arus primer (Ip) atau Is < Ip
Sebaliknya, Ciri-ciri transformator step-up/penaik tegangan :
- jumlah lilitan sekunder (Ns) lebih kecil dari pada jumlah lilitan primer (Np) atau Ns < Np
- besarnya tegangan sekunder (Vs) lebih kecil dari pada tegangan primer (Vp) atau Vs < Vp
- jumlah kuar arus sekunder (Is) lebih besar dari pada kuat arus primer (Ip) atau Is > Ip
Persamaan Transformator
Pada transformator berlaku hubungan sebagai berikut :
dengan :
Vp = besar tegangan primer (volt)
Vs = besar tegangan sekunder (volt)
Np = jumlah lilitan primer
Ns = jumlah lilitan sekunder
Dari persamaan di atas, nampak bahwa besarnya tegangan sebanding dengan banyaknya lilitan.
Untuk transformator ideal, yaitu trafo dengan efisiensi 100% berlaku :
Pp = Ps
Vp.Ip = Vs.Is
dengan :
Pp = daya primer (W)
Ps = daya sekunder (W)
Ip = besarnya kuat arus primer (A)
Is = besarnya kuat arus sekunder (A)
Untuk transformator tidak ideal (efisiensi kurang dari 100% berlaku)
Contoh soal :
1. Sebuah transformator dipasang pada tegangan 120 V. Jika banyaknya lilitan primernya 1000 liltan dan tegangan sekundernya 2000 lilitan, Berapa tegangan yang dihasilkan oleh transformator tersebut?
Diketahui :
Vp = 120 V
Np = 1000 lilitan
Ns = 2000 lilitan
Ditanya : Vs ?
Jawab :
1000 Vs = 120.2000
Vs = 120. 2 = 240 Volt
2. Sebuah transfomator ideal, kuat arus primernya 3 ampere, besar tegangan primernya 220 volt dan tegangan sekundernya 110 volt. Berapa besar kuat arus sekundernya?
Diketahui :
Ip = 3 A
Vp = 220 V
Vs = 110 V
Ditanya : Is?
Jawab :
110 Is = 3.220
Is = 3. 2 = 6 A
3. Sebuah transformator, daya primernya 200 watt. Jika daya sekundernya 180 watt, berapa efisiensi transformator tersebut?
Diketahui :
Pp = 200 W
Ps = 180 W
Ditanya :η?
Jawab :
η = 90% Arsyad Riyadi Februari 22, 2015 New Google SEO Bandung, Indonesia
Sumber : de.wikipedia.org |
Prinsip Kerja Transformator
Arus induksi mengalir melalui rangkaian sekunder ketika ada perubahan garis gaya magnet yang memotong kumparan sekunder. Agar terjadi ggl atau arus induksi secara terus menerus, maka rangkaian primer dihubungkan dengan sumber arus bolak-balik (AC). Sumber arus bolak-balik ini yang digunakan karena menghasilkan arus listrik yang berubah terhadap waktu. Jadi, kalau transformator dihubungkan dengan sumber arus searah (DC) tidak bakal terjadi perubahan garis gaya magnet pada kumparan sekunder.
Jenis-Jenis Transformator
Transformator dibedakan menjadi 2, yaitu transformator step-up dan transformator step-down. Transformator step-up /penaik tegangan digunakan untuk menaikan tegangan arus bolak-baik (AC), sedangkan transformator step-down/penurun tegangan digunakan untuk menurunkan tegangan arus bolak-balik (AC).
Ciri-ciri transformator step-up/penaik tegangan :
- jumlah lilitan sekunder (Ns) lebih besar dari pada jumlah lilitan primer (Np) atau Ns > Np
- besarnya tegangan sekunder (Vs) lebih besar dari pada tegangan primer (Vp) atau Vs > Vp
- jumlah kuar arus sekunder (Is) lebih kecil dari pada kuat arus primer (Ip) atau Is < Ip
Sebaliknya, Ciri-ciri transformator step-up/penaik tegangan :
- jumlah lilitan sekunder (Ns) lebih kecil dari pada jumlah lilitan primer (Np) atau Ns < Np
- besarnya tegangan sekunder (Vs) lebih kecil dari pada tegangan primer (Vp) atau Vs < Vp
- jumlah kuar arus sekunder (Is) lebih besar dari pada kuat arus primer (Ip) atau Is > Ip
Persamaan Transformator
Pada transformator berlaku hubungan sebagai berikut :
dengan :
Vp = besar tegangan primer (volt)
Vs = besar tegangan sekunder (volt)
Np = jumlah lilitan primer
Ns = jumlah lilitan sekunder
Dari persamaan di atas, nampak bahwa besarnya tegangan sebanding dengan banyaknya lilitan.
Untuk transformator ideal, yaitu trafo dengan efisiensi 100% berlaku :
Pp = Ps
Vp.Ip = Vs.Is
dengan :
Pp = daya primer (W)
Ps = daya sekunder (W)
Ip = besarnya kuat arus primer (A)
Is = besarnya kuat arus sekunder (A)
Untuk transformator tidak ideal (efisiensi kurang dari 100% berlaku)
Contoh soal :
1. Sebuah transformator dipasang pada tegangan 120 V. Jika banyaknya lilitan primernya 1000 liltan dan tegangan sekundernya 2000 lilitan, Berapa tegangan yang dihasilkan oleh transformator tersebut?
Diketahui :
Vp = 120 V
Np = 1000 lilitan
Ns = 2000 lilitan
Ditanya : Vs ?
Jawab :
1000 Vs = 120.2000
Vs = 120. 2 = 240 Volt
2. Sebuah transfomator ideal, kuat arus primernya 3 ampere, besar tegangan primernya 220 volt dan tegangan sekundernya 110 volt. Berapa besar kuat arus sekundernya?
Diketahui :
Ip = 3 A
Vp = 220 V
Vs = 110 V
Ditanya : Is?
Jawab :
110 Is = 3.220
Is = 3. 2 = 6 A
3. Sebuah transformator, daya primernya 200 watt. Jika daya sekundernya 180 watt, berapa efisiensi transformator tersebut?
Diketahui :
Pp = 200 W
Ps = 180 W
Ditanya :η?
Jawab :
η = 90% Arsyad Riyadi Februari 22, 2015 New Google SEO Bandung, Indonesia
Silahkan kerjakan soal-soal untuk materi tata surya. Meski baru 10 soal, semoga bisa menjadi evaluasi awal dalam memahami materi ini.
Bagaimana hasilnya? Untuk materi-materi mengenai tata surya silahkan mencari sendiri dulu, sebelum kami lengkapi.
Arsyad Riyadi
Februari 22, 2015
New Google SEO
Bandung, Indonesia
Bagaimana hasilnya? Untuk materi-materi mengenai tata surya silahkan mencari sendiri dulu, sebelum kami lengkapi.
Kisi-Kisi Soal UN SMP 2015: Gerak Lurus dan Hukum Newton
Kisi-kisi Soal UN SMP 2015 mengenai gerak lurus dan hukum Newton ini didasarkan pada kompetensi dan indikator ujian nasional IPA tahun 2015.
Soal-soal gerak lurus dan hukum Newton ini, merupakan salah satu yang diujikan dari kompetensi dasar-dasar mekanika.
Untuk menghadapi soal-soal mengenai gerak dan hukum Newton, persenjatai dulu diri Anda dengan memahami jenis-jenis gerak lurus, baik gerak lurus berubah beraturan maupun gerak lurus berubah beraturan. Pahami contoh-contoh gerak lurus beserta grafiknya.
Demikian juga mengenai hukum Newton, selain memahami isinya tentu contoh dalam kehidupan sehari-hari juga harus dipahami dengan baik. Misalnya ada soal, berikut ini merupakan contoh penerapan hukum I Newton, kecuali….
Berikut contoh prediksi soal UN IPA SMP tahun 2015 untuk materi gerak dan hukum Newton ./
1. Perhatikan grafik kelajuan – waktu dari gerak berikut!
Gerak lurus berubah dipercepat dan gerak lurus berubah beraturan diperlambat berturut-turut adalah ....
A. DE dan FG
B. BC dan EF
C. AB dan CD
D. BC dan FG
2. Perhatikan gambar sebuah mobil sedang melaju seperti gambar tersebut !
Jenis gerakan yang dilakukan oleh mobil tersebut adalah….
A. Gerak Lurus Beraturan
B. Gerak Lurus Berubah Beraturan diperlambat
C. Gerak Lurus Tidak Beraturan
D. Gerak Lurus Berubah Beraturan dipercepat
3. Berikut ini adalah contoh gerak benda
(1) bola jatuh bebas
(2) bola menggelinding di atas bidang miring
(3) bola menuruni bidang miring
(4) bola dilempar vertikal ke atas
Gerakan di atas yang termasuk gerak lurus berubah beraturan dipercepat adalah ...
A. 1 dan 2
B. 2 dan 3
C. 1 dan 3
D. 2 dan 4
4. Setumpuk uang logam (atau koin) diletakan dekat ujung sehelai kertas yang terletak pada meja datar, ujung kertas lainnya dipegang olehmu (lihat gambar).
Jika kertas kamu tarik dengan satu hentakan cepat dan lurus, maka ....
A. sebagian koin jatuh ke belakang
B. sebagian koin jatuh ke depan
C. sebagian koin jatuh ke samping
D. seluruh koin tetap di tempatnya
5. Contoh keseharian yang menunjukkan berlakunya hukum II Newton adalah ....
A. ketika sikutmu menekan permukaan meja dengan kuat, sikutmu terasa sakit
B. ketika sopir bus mengerem mendadak, penumpang yang berdiri terdorong ke depan
C. ketika resultan gaya pada pesawat sama dengan nol, penumpang merasa nyaman karena seolah-oleh pesawat tidak bergerak
D. diperlukan gaya yang lebih besar untuk mendorong truk daripada mendorong sedan
Untuk sementara kami sajikan 5 soal terlebih dahulu yang bisa dijadikan acuan/prediksi untuk menghadapi UN IPA SMP 2015, khususnya materi gerak dan hukum Newton. Semoga prediksi soal ini, tidak meleset dari kisi-kisi yang telah ditentukan.
Arsyad Riyadi Februari 15, 2015 New Google SEO Bandung, Indonesia
Kisi-kisi Soal UN SMP 2015 mengenai gerak lurus dan hukum Newton ini didasarkan pada kompetensi dan indikator ujian nasional IPA tahun 2015.
Soal-soal gerak lurus dan hukum Newton ini, merupakan salah satu yang diujikan dari kompetensi dasar-dasar mekanika.
Untuk menghadapi soal-soal mengenai gerak dan hukum Newton, persenjatai dulu diri Anda dengan memahami jenis-jenis gerak lurus, baik gerak lurus berubah beraturan maupun gerak lurus berubah beraturan. Pahami contoh-contoh gerak lurus beserta grafiknya.
Demikian juga mengenai hukum Newton, selain memahami isinya tentu contoh dalam kehidupan sehari-hari juga harus dipahami dengan baik. Misalnya ada soal, berikut ini merupakan contoh penerapan hukum I Newton, kecuali….
Berikut contoh prediksi soal UN IPA SMP tahun 2015 untuk materi gerak dan hukum Newton ./
1. Perhatikan grafik kelajuan – waktu dari gerak berikut!
Gerak lurus berubah dipercepat dan gerak lurus berubah beraturan diperlambat berturut-turut adalah ....
A. DE dan FG
B. BC dan EF
C. AB dan CD
D. BC dan FG
2. Perhatikan gambar sebuah mobil sedang melaju seperti gambar tersebut !
Jenis gerakan yang dilakukan oleh mobil tersebut adalah….
A. Gerak Lurus Beraturan
B. Gerak Lurus Berubah Beraturan diperlambat
C. Gerak Lurus Tidak Beraturan
D. Gerak Lurus Berubah Beraturan dipercepat
3. Berikut ini adalah contoh gerak benda
(1) bola jatuh bebas
(2) bola menggelinding di atas bidang miring
(3) bola menuruni bidang miring
(4) bola dilempar vertikal ke atas
Gerakan di atas yang termasuk gerak lurus berubah beraturan dipercepat adalah ...
A. 1 dan 2
B. 2 dan 3
C. 1 dan 3
D. 2 dan 4
4. Setumpuk uang logam (atau koin) diletakan dekat ujung sehelai kertas yang terletak pada meja datar, ujung kertas lainnya dipegang olehmu (lihat gambar).
Jika kertas kamu tarik dengan satu hentakan cepat dan lurus, maka ....
A. sebagian koin jatuh ke belakang
B. sebagian koin jatuh ke depan
C. sebagian koin jatuh ke samping
D. seluruh koin tetap di tempatnya
5. Contoh keseharian yang menunjukkan berlakunya hukum II Newton adalah ....
A. ketika sikutmu menekan permukaan meja dengan kuat, sikutmu terasa sakit
B. ketika sopir bus mengerem mendadak, penumpang yang berdiri terdorong ke depan
C. ketika resultan gaya pada pesawat sama dengan nol, penumpang merasa nyaman karena seolah-oleh pesawat tidak bergerak
D. diperlukan gaya yang lebih besar untuk mendorong truk daripada mendorong sedan
Untuk sementara kami sajikan 5 soal terlebih dahulu yang bisa dijadikan acuan/prediksi untuk menghadapi UN IPA SMP 2015, khususnya materi gerak dan hukum Newton. Semoga prediksi soal ini, tidak meleset dari kisi-kisi yang telah ditentukan.
Arsyad Riyadi Februari 15, 2015 New Google SEO Bandung, Indonesia
Kisi-Kisi Soal UN SMP 2015: Zat dan Kalor
Kisi-kisi Soal UN SMP 2015 mengenai zat dan kalor ini didasarkan pada kompetensi dan indikator ujian nasional IPA tahun 2015.Untuk menyiapkan diri dalam mengerjakan soal UN IPA SMP materi zat kalor, kita harus memahami dulu sifat fisik zat padat, zat cair, dan gas. Demikian juga konversi suhu, harus kita pahami dengan baik.
Dan terakhir, terkait dengan kalor jangan lupakan rumus kalor yang dibutuhkan baik untuk kenaikan suhu maupun kalor untuk perubahan wujud.
Mengenai sifat-sifat fisik zat padat, zat cair dan gas, saya kira merupakan tipe soal yang mudah. Seperti sifat zat padat yang memiliki susunan partikel yang teratur, bentuk dan volume tetap, serta gaya tarik-menarik antar partikelnya sangat kuat.
Mengenai konversi suhu, perbandingan suhu antara skala Celcius, Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin harus dipahami/dihapalkan dengan baik. Jangan lupa C : R : F – 32 : K – 273 = 5 : 4 : 9 : 5
Mengenai soal-soal tentang kalor, sebenarnya bukan tipe soal yang sulit terutama ketika diberikan grafik kenaikan suhu maupun perubahan wujud. Untuk kenaikan suhu (ditunjukkan dengan grafik yang naik) perhatikan fase-nya apakah dalam wujud es atau cair. Karena kadang kita kurang teliti kapan menggunakan kalor jenis es dan kalor jenis air.
Berikut contoh prediksi soal UN IPA SMP tahun 2015 untuk materi zat dan kalor :
1. Perhatikan gambar molekul-molekul berikut!
Pernyataan yang sesuai dengan gambar di atas adalah …..
A. Bentuk berubah dan volume berubah
B. Bentuk tetap dan volume berubah
C. Bentuk tetap dan volume tetap
D. Bentuk berubah dan volume tetap
2. Perhatikan data berikut!
(1) Kayu
(2) Raksa
(3) Hidrogen
(4) Air
Zat yang bentuknya berubah tetapi volumenya tetap adalah …..
A. (1) dan (2)
B. (2) dan (3)
C. (2) dan (4)
D. (3) dan (4)
3. Perhatikan gambar berikut!
Berdasarkan gambar termometer di atas, besar suhu t adalah …..
A. 490F
B. 570F
C. 810F
D. 1130F
4. Dua kg air bersuhu 200C dipanaskan hingga mendidih pada tekanan 1 atmosfer. Jika kalor jenis air = 4,2 x 103 J/kg ºC, berapa suhu yang diperlukan air tersebut?
A. 8,4 kJ
B. 168 kJ
C. 672 kJ
D. 840 kJ
5. Suatu benda bermassa 50 g, membutuhkan kalor sebanyak 80 kalori ketika dipanaskan dari 200C menjadi 600C. Kalor jenis benda tersebut adalah ….
A. 0,02 kal/g0C
B. 0,03 kal/g0C
C. 0,04 kal/g0C
D. 0,08 kal/g0C
6. Perhatikan grafik hasil suatu percobaan berikut !
Jika kalor jenis es = 2.100 J/(kgoC) ,kalor jenis air 4.200 J/kg0C, dan kalor lebur es = 340.000 J/kg, maka pada saat perubahan wujud terjadi diperlukan kalor sebanyak …
A. 8,4 kJ
B. 16,8 kJ
C. 136 kJ
D. 680 kJ
Untuk sementara kami sajikan 6 soal terlebih dahulu yang bisa dijadikan acuan/prediksi untuk menghadapi UN IPA SMP 2015, khususnya materi zat dan kalor. Semoga prediksi soal ini, tidak meleset dari kisi-kisi yang telah ditentukan.
Arsyad Riyadi Februari 15, 2015 New Google SEO Bandung, Indonesia
Kisi-Kisi Soal UN SMP 2015: Besaran dan Pengukuran
Kisi-kisi Soal UN SMP 2015 mengenai besaran dan pengukuran ini didasarkan pada kompetensi dan indikator ujian nasional IPA tahun 2015.Untuk dapat mengerjakan soal UN IPA SMP materi besaran dan pengukuran kita harus hapal dengan 7 besaran pokok dan besaran-besaran turunan. Terutama besaran turunan yang ada pada pelajaran IPA Fisika SMP. Untuk satuan yang ditanyakan biasanya dalam SI (Satuan Internasional).
Di samping itu kita juga harus mengantisipasi, jika soal yang dikeluarkan mengenai pengukuran. Pengukuran-pengukuran dasar menggunana penggaris, arloji, neraca maupun gelas ukur harus kita kuasai dengan baik. Pokoknya libas habis soal un ipa yang terkait dengan materi ini. Sangat disayangkan jika soal yang dianggap berkategori mudah ini sampai salah.
Berikut contoh prediksi soal un ipa smp tahun 2015 untuk materi besaran dan pengukuran :
1. Perhatikan tabel berikut ini !
No | Besaran Fisika | Satuan | Alat ukur |
1. | Panjang | cm | mistar |
2. | Massa | kilogram | neraca |
3. | Waktu | sekon | stopwatch |
4. | Suhu | kelvin | termometer |
Besaran pokok, satuan dalam SI dengan alat ukur yang benar ditunjukkan oleh ....
A. (1) dan (2) C. (2) dan (4)
B. (1) dan (3) D. (3) dan (4)
2. Perhatikan tabel berikut !
No | Besaran Fisika | Satuan | Alat ukur |
1. | A | m | Mikrometer sekrup |
2. | Massa | B | Neraca lengan |
3. | suhu | C | Termometer |
4. | volume | m³ | D |
Untuk melengkapi data dalam tabel tersebut dengan satuan dalam Sistem Internasional (SI), maka A, B, C dan D secara berurutan adalah ….
A. panjang, gram, celcius, timbangan C. panjang, kilogram, kelvin, gelas ukur
B. panjang, newton, kelvin, gelas ukur D. panjang, kilogram, celcius, timbangan
3. Perhatikan gambar berikut!
Hasil pengukuran panjang menggunakan penggaris tersebut adalah ….
A. 10 cm
B. 12 cm
C. 14 cm
D. 16 cm
4. Perhatikan gambar neraca berikut!
Berapa beban yang harus ditambahkan pada sebelah kanan agar neraca menjadi seimbang?
A. 200 gram
B. 450 gram
C. 500 gram
D. 1450 gram
2. Perhatikan gambar berikut!
Hasil pengukuran volume, benda tidak beraturan seperti pada gambar di atas adalah ….
A. 30 ml
B. 50 mL
C. 80 mL
D. 130 mL
Cukup lima soal saja dulu yang bisa dijadikan acuan/prediksi menghadapi UN IPA SMP 2015. Semoga prediksi soal ini, tidak meleset dari kisi-kisi yang telah ditentukan. Arsyad Riyadi Februari 07, 2015 New Google SEO Bandung, Indonesia
Sesat Berpikir dalam Belajar Sains
Sesat berpikir dikaji dalam materi pengantar logika. Sesat berpikir atau dalam bahasa latin, fallacia atau dalam bahasa Inggris, fallacy diartikan sebagai kekeliruhan penalaran akibat dari bentuk pengambilan kesimpulan yang tidak sahih. Apa sih yang dilanggar? Ketentuan-ketentuan logika atau susunan dan penggunaan bahasa serta penekanan kata, yang menyebabkan salah dalam menghubungkan suatu gagasan.
Pelaku sesat berpikir sendiri, dibedakan menjadi 2, yaitu yang dilakukan dengan sadar dan tidak sadar. Jika pelaku sesat pikir tidak menyadari akan sesat pikir yang dilakukannya, disebut dengan paralogisme. Namun jika sesat pikir dilakukan dengan sengaja untuk menyesatkan orang lain, disebut dengan sofisme.
Secara umum, sesat pikir ini dibedakan dalam 3jenis, yaitu sesat pikir yang disebabkan oleh bahasa, sesat pikir formal maupun, sesat pikir material. Terkait dengan pembelajaran sains, pada postingan ini hanya dibahas sesat pikir yang formal. Untuk sesat pikir karena pemakaian bahasa, bisa makna ganda, penggunaan metafora dan lainnya akan dibahas dalam postingan tersendiri. Meski bukan berarti dalam belajar sains kita bisa terbebas dari dua jenis sesat pikir yang lain.
Sesat fikir formal bisa dibedakan dalam 4 jenis, yaitu sesat pikir empat term, sesat pikir proses tidak sah, sesat pikir term tengah tak berdistribusi, serta sesat pikir dua premis negatif. Diharapkan agar dapat memahami sesat fikir jenis ini lebih dulu memahami pengantar logika, familiar dengan istilah premis, konklusi, silogisme dan sejenisnya
Arsyad Riyadi
Februari 06, 2015
New Google SEO
Bandung, IndonesiaPelaku sesat berpikir sendiri, dibedakan menjadi 2, yaitu yang dilakukan dengan sadar dan tidak sadar. Jika pelaku sesat pikir tidak menyadari akan sesat pikir yang dilakukannya, disebut dengan paralogisme. Namun jika sesat pikir dilakukan dengan sengaja untuk menyesatkan orang lain, disebut dengan sofisme.
Secara umum, sesat pikir ini dibedakan dalam 3jenis, yaitu sesat pikir yang disebabkan oleh bahasa, sesat pikir formal maupun, sesat pikir material. Terkait dengan pembelajaran sains, pada postingan ini hanya dibahas sesat pikir yang formal. Untuk sesat pikir karena pemakaian bahasa, bisa makna ganda, penggunaan metafora dan lainnya akan dibahas dalam postingan tersendiri. Meski bukan berarti dalam belajar sains kita bisa terbebas dari dua jenis sesat pikir yang lain.
Sesat fikir formal bisa dibedakan dalam 4 jenis, yaitu sesat pikir empat term, sesat pikir proses tidak sah, sesat pikir term tengah tak berdistribusi, serta sesat pikir dua premis negatif. Diharapkan agar dapat memahami sesat fikir jenis ini lebih dulu memahami pengantar logika, familiar dengan istilah premis, konklusi, silogisme dan sejenisnya
Sesat pikir empat term (fallacy of four term)
Bentuk silogisme yang sahih adalah silogisme yang hanya memiliki tiga term yang masing-masing disebut dua kali. Term mayor, term minor, dan term tengah tidak boleh memiliki arti rangkap. Contoh apel (untuk apel sebagai upacara atau sebagai buah, kambing hitam sebagai kambing berwarna hitam atau orang yang disalahkan meski tidak bersalah, dan lain-lain).
Sesat pikir proses tak sah (fallacy of illicit process)
Sesat pikir ini disebabkan karena term premis tidak terdistribusi tetapi term konklusi terdistribusi.
Contoh :
Semua kerbau adalah hewan berkaki empat.
Semua ayam bukan kerbau.
Semua ayam bukan hewan berkaki empat.
Kesesatan pada contoh di atas terjadi pada term mayor, yang disebut dengan kesesatan 'illicit mayor'
Perhatikan contoh kedua sebagai berikut :
Semua sarjana adalah lulusan perguruan tinggi.
Semua sarjana adalah manusia.
Semua manusia adalah lulusan perguruan tinggi.
Pada contoh di atas, terjadi kesesatan pada term minor, yang disebut sebagai kesesatan 'illicit minor'
Sesat pikir term tengah tak terdistribusi (fallacy of undistributed middle)
Dalam pengambilan konklusi term tengah sekurang-kurangnya satu kali terdistribusi.
Contoh :
Sebagian wanita adalah cantik.
Sebagian wanita adalah pandai.
Apa yang bisa diambil dari premis tersebut? Tidak ada konklusi yang terjadi bukan?
Sesat pikir dua premis negatif (fallacy of two negative premises)
Pengambilan konklusi akan sesat ketika mengacu pada dua premis negatif.
Contoh :
Semua hakim bukan polisi.
Semua polisi bukan jaksa.
Premis negatif menunjukkan predikat proposisi menyangkal subyeknya. Yang artinya tidajk ada hubungan antara subyek dan predikat. Jika kedua premis tidak saling berhubungan, maka tidak ada yang bisa menghubungkan term-term tersebut. Otomatis tidak mungkin ada konklusi.
Demikian postingan mengenai sesat berpikir dalam belajar sains, semoga kita terhindar dari kesalahan-kesalahan berpikir yang seperti itu. Buanglah rasa bangga ketika dalam berdebat, misalnya tetapi sebenarnya kita menyadari hanya melakukan manipulasi cara berpikir.
Sumber : Rapar, Jan Hendrik. 1996. Pengantar Logika : Asas-Asas Penalaran Sistematis. Kanisius.